Selasa, 05 Maret 2013

PERLUKAH MENGUBAH IDEOLOGI PANCASILA ?

PERLUKAH MENGUBAH IDEOLOGI PANCASILA ?

oleh :
Hero Herlambang Bratayudha, SH

Ideologi/paham pada hakikatnya adalah suatu konsep pemahaman yang melekat pada pola pikir  menenai konteks tertentu dan dijadikan dasar irasional yang kuat dalam diri pribadi seseorang. Sedangkan Ideologi bangsa merupakan konsep pemahaman masyarakat suatu bangsa terhadap pandangan-pandangan hidup kenegaraan. Dalam konteks ini, ideologi bangsa dapat diartikan sebagai landasan cara pandang dan pola pikir masyarakat terhadap ciri khas suatu negara yang melahirkan paham-paham kebangsaan.


Adapun tujuan dari munculnya ideologi bangsa adalah untuk  :
  1. Komitmen bersama suatu bangsa dalam berinteraksi dan berhubungan baik secara internal ataupun dengan dunia luar;
  2. Karakteristik suatu bangsa yang membedakan antara negara satu dengan negara lain;
  3. Pondasi moral dan sikap suatu bangsa dalam penyelenggaraan suatu negara; dan
  4. Indikator atau parameter moralitas dan keberhasilan suatu bangsa dalam menyelenggarakan sendi-sendi kehidupan di suatu negara.

Ideologi kebangsaan tidaklah sama makna dan pengertiannya dengan sistem negara dan sistem pemerintahan. Ideologi tidak identik dengan keduanya bahkan berbeda sama sekali. Ideologi bangsa identik dengan suatu keyakinan yang lahir dan berangkat dari pemahamannya tidak rasional yang menggambarkan sifat atau karakter dari bangsa itu sendiri. Bangsa Indonesia dengan Bangsa Malaysia tentu memiliki ideologi kebangsaan yang tidak sama. Berbeda dengan sistem negara atau pemerintahan yang diciptakan berdasarkan serangkaian pengkajian atau penelitian hukum yang terus berkembang dari masa-ke masa. Sistem Pemerintahan antara negara/bangsa satu dengan yang lain bisa jadi sama penerpannya. Namun terkadang, suatu ideologi justru dapat bertransformasi menjadi berbagai macam sistem kenegaraan.

Ada beberapa banyak ideologi kebangsaan dalam bentuk paham-paham/ doktrin di berbagai banyak entitas negara, diantaranya adalah ideologi sekulerisme, ideologi marxis, marhaenisme, Pancasilais, Komunisme,  liberalisme, Islamisme dan lain sebagainya. Ideologi tersebut memiliki perbadaan dan terkadang perbedaan yang bersifat fundamental.

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indoenesia yang lahir bersandar pada sejarah masa lalu. Pancasila pada hakikatnya berisi pedoman-pedoman hidup dan karakter bangsa Indonesia yang telah ada sejak lama. Pandangan-pandangan hidup tersebut meliputi diantaranya prinsip Ketuhanan, Kemunusiaan, Persatuan, Gotong Royong, Kekeluargaan, Musyawarah dan Keadilan Sosial. Nilai-nilai moral yang cukup mulia bagi Penulis.

Mengamati timbulnya beragam tindakan anarkis, demonstrasi, tawuran antar warga, isu disintegrasi dan chauvinisme yang terjadi di beberapa daerah di Indoensia dewasa ini memunculkan pemikiran dari segelintir orang yang menghendaki ideologi Pancasila untuk diganti dengan ideologi lain. Ide ini cukup beralasan juga mengingat bahwa di luar sana banyak negara-negara yang terlihat mapan dengan ideologi yang berbeda dengan Indonesia. Sebut saja, Arab Saudi dengan Islamismenya, Cina dengan Komunis Sekulernya dan USA dengan liberalismenya. Terang saja, jika mengacu pada negara-negara tersebut maka desakan kuat reformasi terhadap ideologi kebangsaan menjadi semakin mencuat. Dan pemikiran tersebut sesungguhnya tidaklah benar. 

Ideologi adalah semata-mata hanyalah ideologi. Yang perlu diketahui adalah suatu ideologi tidak serta merta dapat lebih unggul dari ideologi lain. Masing-masing Ideologi (kebangsaan) memiliki kelebihan dan kekurangan. Yunani yang dikenal dengan demokrasi sejak zaman polisnya belakangan menikmati keterpurukan ekonomi dengan hutang negara yang luar biasa. Komunisme China yang sekarang merangsek menjadi salah satu sentra kekuatan ekonomi dunia ternyata dahulunya sempat terpuruk jatuh dengan kediktatoran pemerintahannya. Iran dan Iraq (Persia) yang pernah berjaya dengan ideologi Islamnya karena banyak hambatan dan pertentangan ternyata saat ini mengalami kesulitan ekonomi juga. Ideologi kebebasan demokrasi liberal amerika juga apabila dicermati tidak juga menggambarkan sebagai negara paling demokrasi di atas muka bumi. Hingga saat ini belum ada sarjana yang dapat mengukur suatu ideologi baik, buruk atau terbaik.

Permasalahan ideologi adalah permasalahan penerapan atau praktek yang dilakukan masyarakat dan penyelenggara negaranya.  Sebaik apapun suatu ideologi bangsa kalau tidak dijalankan dengan baik dan konsisten tentu akan merugikan bangsa itu sendiri. Begitu juga sebaliknya, seburuk-buruknya suatu ideologi (kurang populer) namun dilaksanakan dengan baik, konsisten dan disiplin oleh bangsanya tentu akan menguntungkan bangsanya. Dan Pancasila bukanlah suatu ideologi atau paham kebangsaan yang buruk ?

Menghargai Pancasila sebagai ideologi bangsa sama saja dengan menghargai perjuangan para pendahulu kita dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah sama saja dengan menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa. Pancasila dilihat dari segi autentikal bukanlah suatu ideologi yang berisi nilai-nilai moral yang terbelakang. Justru sebaliknya, Pancasila merupakan kaedah / norma mulia yang berusaha mengajak bangsa untuk hidup dalam tatanan yang aman, damai dan tentram. Mencetus suatu ide pergantian ideologi bangsa adalah suatu yang lumrah dalam alam demokrasi. Kesalahan yang terjadi adalah apabila Pancasila dikaitkan dengan ketidak mampuannya untuk menunjukkan superioritas dihadapan masyarakat bangsanya. Pancasila menjadi "kambing hitam" kehancuran suatu bangsa. Padahal, Pancasila hanyalah suatu dogma. Baik tidaknya Pancasila untuk diterapkan di Indonesia bergantung kepada kemauan dan tekad bangsa itu sendiri untuk berubah ke arah yang lebih baik. Ideologi kebangsaan apapun tidak akan dapat berguna jika masyarakatnya tidak patuh dan taat terhadap  ideologi tersebut.

Dan kita semua harus betul-betul meyakini bahwa di setiap era, disetiap masa dan disetiap peradaban terdapat siklus dinamika perkembangan suatu negara. Jatuh dan bangkit.  

2 komentar:

Unknown mengatakan...

yo good job

Dywo mengatakan...

Big Thanks Brother :)

Hero Herlambang Bratayudha, SH - Rayhan Yusuf Mirshab